- Oktober 16, 2025
- Posted by: ICCRI
- Category: Dunia Perkebunan
Medan, 22 September 2025 – Sebanyak 99 pekebun kelapa sawit asal Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, mengikuti pelatihan teknis budidaya kelapa sawit yang diselenggarakan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian. Kegiatan berlangsung selama lima hari, mulai 22 hingga 26 September 2025, di Medan.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan teknis para pekebun sawit agar mampu mengelola kebun secara produktif, efisien, dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, PT RPN menghadirkan narasumber dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), yang memiliki kompetensi dan pengalaman mendalam di bidang budidaya sawit.
Dalam sambutannya, Winarna, Kepala PPKS PT RPN, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan berharga bagi para pekebun yang telah terpilih melalui proses seleksi.
“Kesempatan ini tidak datang dua kali. Peserta harus memaksimalkan pelatihan untuk menggali informasi dan keterampilan teknis. Setelah pelatihan, saya berharap komunikasi tetap terjalin karena tantangan budidaya sawit terus berkembang, dari hulu sampai hilir.”
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi pasca-pelatihan antar peserta dan narasumber untuk memecahkan berbagai persoalan teknis di lapangan.
Sementara itu, Baginda Siagian, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun, mengungkapkan bahwa produktivitas kebun sawit pekebun saat ini masih jauh dari potensi maksimalnya.
“Produktivitas pekebun masih di kisaran 3,3 sampai 3,5 ton CPO per hektar per tahun, padahal potensinya bisa mencapai 5 sampai 6 ton. Melalui pelatihan ini, kami ingin mempercepat perbaikan di lapangan, demi kesejahteraan pekebun dan peningkatan daya saing sawit nasional.”
Ia menambahkan, dari total 16,8 juta hektar lahan sawit di Indonesia, sekitar 42 persen atau sekitar 6 juta hektar dikelola oleh pekebun rakyat. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat pekebun menjadi langkah strategis dalam memperkuat keberlanjutan sektor sawit nasional.
Dari sisi daerah, Sabrina Pulungan, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Labusel, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang menyasar langsung pekebun asal Labusel.
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan pekebun. Saya harap para peserta aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber. Ilmu yang diperoleh harus bisa langsung diterapkan dan dibagikan kepada pekebun lainnya.”
Sabrina juga menekankan bahwa sektor sawit memiliki peran strategis sebagai penggerak ekonomi daerah, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara. Namun, berbagai tantangan seperti isu keberlanjutan dan produktivitas rendah harus dijawab dengan peningkatan kapasitas pekebun dan penerapan praktik budidaya yang baik.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam membangun sawit rakyat yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan di tengah tantangan global dan dinamika industri sawit yang terus berkembang.
Keterangan Lebih Lanjut:
Divisi Sekretariat Perusahaan & TI
PT Riset Perkebunan Nusantara
Ponsel: 0811-1380-3523
Email: rpn@rpn.co.id




