- November 15, 2024
- Posted by: ICCRI
- Category: Dunia Perkebunan
Dalam upaya mendukung target swasembada gula 2028 dengan memperbaiki produktivitas dan kualitas tanaman tebu sebagai bahan baku utama gula. Penyediaan Benih merupakan masalah krusial yang tidak bisa diabaikan. Kualitas benih yang baik akan memudahkan didalam pencapaian produktivitas (protas) tebu dan telah menjadi prioritas nasional bagi Indonesia, yang selama ini masih bergantung pada impor gula untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sesuai perpres No 40 Tahun 2023, Target Swasembada gula konsumsi di tahun 2028 adalah Rerata 95 ton/ha dengan rendemen 8,58% sehingga target Protas Gula mencapai 8 ton/ha. Untuk pencapaian target tersebut, PT SGN telah memulai aksi nyata melalui assessment standarisasi Laboratorium Kultur Jaringan (Lab. Kuljar)yang dilakukan oleh Tim P3GI dan dilanjutkan melalui kerjasama dalam bentuk pelatihan dengan PT RPN, unit Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (PT RPN unit P3GI). Pelatihan Kultur Jaringan diselenggarakan selama 3 hari pada tanggal 12-14 November 2024, diikuti oleh 23 peserta dari beberapa unit kerja PT SGN, antara lain : Regional Sumatera I, Regional Sumatera II, Puslit Tebu Kebun Dhoho, Puslit Tebu Kebun Lumajang Raya, Kebun Takalar dan Kebun Camming. Metode perbanyakan benih dengan Teknik kultur jaringan ini menjadi penting untuk memperbanyak tebu dengan cepat, bebas penyakit, dan dalam jumlah besar. Peningkatan kapabilitas dan standarisasi laboratorium Kuljar diharapkan dapat menjadi bagian akselerasi untuk mendukung kebutuhan industri gula. Pada pembukaan pelatihan,
Kepala P3GI, Aris Lukito, S.P.,MSi menyampaiakan bahwa penyediaan benih melalui Kultur jaringan tidak bisa tersentral disatu titik tetapi harus tersebar ke beberapa titik dengan kualaitas yang sama untuk memudahkan penyaluran benih dalam jumlah besar dan lebih cepat. Disamping itu, dengan meratanya standarisasi kualitas Laboratorium Kultur Jaringan PT SGN maka dari segi biaya dan waktu akan jauh lebih efisien didalam distribusi benih asal kultur jaringan.
Didalam pelaksanan pelatihan kultur jaringan selain disampiakan operasional teknis kultur jaringan, juga disampiakan pada awal materi pelatihan mengenai pembangunan kebun benih berjenjang dalam pencapaian target RJPP (tahun 2025 s/d 2034) serta materi Varietas tahan terhadap penyakit. Kegiatan pelatihan berlangsung selama 3 hari dengan praktikum Kultur Jaringan selama 1 hari penuh.
Sub Komersial Informasi
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
Jl. Pahlawan No. 25 Kota Pasuruan
Jawa Timur